Diduga Nyabu dan Tengah Lakukan Hubungan Terlarang
JAMBI – Pasangan sejoli kembali digerebek warga. Mega, mahasiswi FKIP PGSD semester II, Universitas Jambi (Unja), digerebek tengah berbuat mesum bersama kekasihnya Komaruddin (19), mahasiswa Lappindo, Jambi. Kedua pasangan ini digerebek di kost-an temannya, Ade, di RT 51 Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Kotabaru, tidak jauh dari Rumah Sakit Jiwa Jambi, Jumat (28/01) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat digerebek warga, keduanya tengah berhubungan intim, layaknya pasangan suami istri. Bahkan kedua pasangan ini dalam keadaan tanpa busana alias bugil. Kejadian ini, berawal saat Komarudin, mengajak teman perempuannya, Mega bermain di Kost-an Ade. Sampai di tempat itu, ternyata Ade, sedang tidak berada di rumah.
Meski Ade tidak ada di rumah, namun mereka tidak lantas meninggal rumah itu. Malah kesempatan ini digunakan keduanya berbuat dosa. Mereka melampiaskan nafsu syahwatnya. Karena sudah dikuasai hawa nafsu, keduanya tanpa menghiraukan orang yang ada di sekitar. Warga yang curiga lantas menggerebek kedua pasangan ini. Pengerebekan ini berawal saat warga mendengar suara pekikan seorang wanita kesakitan.
Saat dicek, ternyata mereka sedang berhubungan intim. Kontan saja, begitu warga mengetok pintu, raut wajah sejoli ini kagetnya minta ampun. Oleh warga, keduanya lantas diinterogasi. Di sinilah identitas keduanya diketahui, kalau pasangan mesum ini adalah mahasiswa.
Menurut salah saorang warga mengatakan, saat itu sekitar pukul 23.00 WIB, anak kost-an yang tinggal yang bersebelahan dengan kost-an Ade, sedang asik nonton TV. Tiba-tiba mereka mendengar suara aneh dari kamar sebelah. ‘’Saat itu kami mendenger ado suaro cewek menjerit kesakitan. ‘Aduh, sakit bang’ lalu kami intiplah. Ternyata mereka sedang berhubungan badan,” kata warga, yang tidak mau disebutkan namanya.
Parahnya lagi, lanjutnya, saat digerebek keduanya masih dalam keadaan bugil. ‘’Sebenarnya warga nak ngarak mereka, tapi tidak dibolehkan pak RT,” tambahnya lagi. Selain itu, katanya, dari tangan Mega dan Komar, ditemukan lintingan ganja dan dua bungkus sabu. ‘’Mungkin mereka habis nyabu. Soalnyo, ado lintingan ganja samo sabu di kantong mereka,” ujarnya.
Selanjutnya oleh warga kejadian ini dilaporkan ke pihak Kepolisian Polsekta Kotabaru. Saat hendak dibawa ke kantor polisi, Komar yang mengaku asal dari Mersam ini, kabur melarikan diri. Ia berhasil mengecoh warga dan polisi, saat ia dan teman wanitanya diinterogasi di rumah salah seorang warga.
‘’Saat itu, dia mau dites urine-nya. Nah, dak taunyo dio kabur. Saat itu, polisi sempat mengeluarkan tembakan ke bawah, tapi dia sudah jauh tidak terkejar lagi. Yang dibawa cuma ceweknya saja,” kata warga lagi. Kanit Reskrim Polsekta Kotabaru, Ipda Ivan, ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya sabu dan ganja. ‘’Anggota datang, si cowoknya sudah lari, dan anggota tidak ada yang mengeluarkan tembakan,” ujarnya. Ivan juga membantah jika Komarudin kabur saat akan dites urine-nya. ‘’Waktu itu, si cowoknya pura-pura nelpon keluarganya di luar rumah. Saat itulah dia lari,” jelasnya.Selain itu, kata Ivan, karena tidak ditemukan barang bukti sabu, Mega akhirnya dipulangkan. “Soal perbuatan mesum, diserahkan ke adat setempat. Sebab, keduanya sudah dewasa dan hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka,” pungkasnya. (apj/ria)
sumber : metrojambi.com
Saat digerebek warga, keduanya tengah berhubungan intim, layaknya pasangan suami istri. Bahkan kedua pasangan ini dalam keadaan tanpa busana alias bugil. Kejadian ini, berawal saat Komarudin, mengajak teman perempuannya, Mega bermain di Kost-an Ade. Sampai di tempat itu, ternyata Ade, sedang tidak berada di rumah.
Meski Ade tidak ada di rumah, namun mereka tidak lantas meninggal rumah itu. Malah kesempatan ini digunakan keduanya berbuat dosa. Mereka melampiaskan nafsu syahwatnya. Karena sudah dikuasai hawa nafsu, keduanya tanpa menghiraukan orang yang ada di sekitar. Warga yang curiga lantas menggerebek kedua pasangan ini. Pengerebekan ini berawal saat warga mendengar suara pekikan seorang wanita kesakitan.
Saat dicek, ternyata mereka sedang berhubungan intim. Kontan saja, begitu warga mengetok pintu, raut wajah sejoli ini kagetnya minta ampun. Oleh warga, keduanya lantas diinterogasi. Di sinilah identitas keduanya diketahui, kalau pasangan mesum ini adalah mahasiswa.
Menurut salah saorang warga mengatakan, saat itu sekitar pukul 23.00 WIB, anak kost-an yang tinggal yang bersebelahan dengan kost-an Ade, sedang asik nonton TV. Tiba-tiba mereka mendengar suara aneh dari kamar sebelah. ‘’Saat itu kami mendenger ado suaro cewek menjerit kesakitan. ‘Aduh, sakit bang’ lalu kami intiplah. Ternyata mereka sedang berhubungan badan,” kata warga, yang tidak mau disebutkan namanya.
Parahnya lagi, lanjutnya, saat digerebek keduanya masih dalam keadaan bugil. ‘’Sebenarnya warga nak ngarak mereka, tapi tidak dibolehkan pak RT,” tambahnya lagi. Selain itu, katanya, dari tangan Mega dan Komar, ditemukan lintingan ganja dan dua bungkus sabu. ‘’Mungkin mereka habis nyabu. Soalnyo, ado lintingan ganja samo sabu di kantong mereka,” ujarnya.
Selanjutnya oleh warga kejadian ini dilaporkan ke pihak Kepolisian Polsekta Kotabaru. Saat hendak dibawa ke kantor polisi, Komar yang mengaku asal dari Mersam ini, kabur melarikan diri. Ia berhasil mengecoh warga dan polisi, saat ia dan teman wanitanya diinterogasi di rumah salah seorang warga.
‘’Saat itu, dia mau dites urine-nya. Nah, dak taunyo dio kabur. Saat itu, polisi sempat mengeluarkan tembakan ke bawah, tapi dia sudah jauh tidak terkejar lagi. Yang dibawa cuma ceweknya saja,” kata warga lagi. Kanit Reskrim Polsekta Kotabaru, Ipda Ivan, ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya sabu dan ganja. ‘’Anggota datang, si cowoknya sudah lari, dan anggota tidak ada yang mengeluarkan tembakan,” ujarnya. Ivan juga membantah jika Komarudin kabur saat akan dites urine-nya. ‘’Waktu itu, si cowoknya pura-pura nelpon keluarganya di luar rumah. Saat itulah dia lari,” jelasnya.Selain itu, kata Ivan, karena tidak ditemukan barang bukti sabu, Mega akhirnya dipulangkan. “Soal perbuatan mesum, diserahkan ke adat setempat. Sebab, keduanya sudah dewasa dan hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka,” pungkasnya. (apj/ria)
sumber : metrojambi.com