Sebuah rumah di Jl Jambu, Kelurahan Jepee, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone digerebek warga dan anggota kepolisian, Minggu (25/9/2011) siang. Warga menduga rumah yang terletak dekat Kantor Kelurahan Jepee tersebut dihuni penganut aliran sesat.
ilustrasi
Setidaknya, sembilan penganut aliran sesat di Bone, Sulawesi Selatan, ditangkap, Ahad (25/9). Aliran ini mengharuskan kaum perempuan tampil tanpa busana alias telanjang bulat. Terbongkarnya "komplotan" aliran sesat ini berawal ketika warga memergoki mereka tengah menggelar ritual. Ada yang ganjil dalam ritual itu: semua wanitanya tampak bugil.
Lebih dari itu, perempuan yang mengikuti ritual terus dipukuli. Bahkan nyaris dibakar. Beruntung, sebelum benar-benar dibakar, warga dan polisi cepat mendobrak pintu rumah tempat ritual digelar.
Sempat ada perlawanan, tapi tak lama. Polisi lalu menggelandang semua pengikut aliran "aneh" ini ke Markas Kepolisian Sektor Tanete Riatang. Sedang dua anggota yang nyaris dibakar dibawa ke rumah sakit.
Lebih dari itu, perempuan yang mengikuti ritual terus dipukuli. Bahkan nyaris dibakar. Beruntung, sebelum benar-benar dibakar, warga dan polisi cepat mendobrak pintu rumah tempat ritual digelar.
Sempat ada perlawanan, tapi tak lama. Polisi lalu menggelandang semua pengikut aliran "aneh" ini ke Markas Kepolisian Sektor Tanete Riatang. Sedang dua anggota yang nyaris dibakar dibawa ke rumah sakit.
Warga sudah curiga sejak satu bulan lalu. Pasalnya, tiap kali para penghuni rumah menggelar ritual, kegaduhan terdengar hingga rumah tetangga sekitarnya.
Warga yang mulai penasaran kemudian mengintip ke dalam rumah dan mendapati penghuninya tengah menjalani ritual yang tidak lazim. Hingga pada puncaknya, kegaduhan membuat warga penasaran dan menghubungi markas kepolisian setempat. Warga dan polisi lalu mendobrak rumah tersebut.
Saat digerebek, warga terkejut lantaran mendapati dua perempuan muda penghuni rumah tengah telanjang. Keduanya juga mengalami luka serius pada bagian kelamin dan mengalami luka bakar.
Seluruh penghuni rumah yang berjumlah sembilan orang dalam keadaan tidak sadar. Polisi langsung melarikan dua perempuan yang luka ke rumah sakit setempat. Sedangkan tujuh orang lain diamankan di Mapolsek Tanete Riattang untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Tanete Riattang, Kompol Ali Syahbana membenarkan adanya pemeriksaan terhadap tujuh warga yang diduga pengikut aliran sesat. Namun, belum banyak informasi yang diperoleh polisi karena ketujuh orang tersebut masih tidak sadar.
Polisi yang kesulitan memeroleh keterangan lalu menghubungi kerabat ketujuh korban kesurupan agar dibawa pulang."Dua penghuni rumah yang luka diduga tidak sadar dan menyakiti diri sendiri. Keduanya tengah dirawat di rumah sakit," tutur Ali yang dihubungi, kemarin.
Warga sekitar rumah terduga pengikut aliran sesat mengaku resah dengan keberadaan mereka. Malah warga mengancam akan mengusir penghuni rumah jika kembali mendiami rumah semi permanen di tengah kota Watampone tersebut. (Desas/Tribunnews)
Warga yang mulai penasaran kemudian mengintip ke dalam rumah dan mendapati penghuninya tengah menjalani ritual yang tidak lazim. Hingga pada puncaknya, kegaduhan membuat warga penasaran dan menghubungi markas kepolisian setempat. Warga dan polisi lalu mendobrak rumah tersebut.
Saat digerebek, warga terkejut lantaran mendapati dua perempuan muda penghuni rumah tengah telanjang. Keduanya juga mengalami luka serius pada bagian kelamin dan mengalami luka bakar.
Seluruh penghuni rumah yang berjumlah sembilan orang dalam keadaan tidak sadar. Polisi langsung melarikan dua perempuan yang luka ke rumah sakit setempat. Sedangkan tujuh orang lain diamankan di Mapolsek Tanete Riattang untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Tanete Riattang, Kompol Ali Syahbana membenarkan adanya pemeriksaan terhadap tujuh warga yang diduga pengikut aliran sesat. Namun, belum banyak informasi yang diperoleh polisi karena ketujuh orang tersebut masih tidak sadar.
Polisi yang kesulitan memeroleh keterangan lalu menghubungi kerabat ketujuh korban kesurupan agar dibawa pulang."Dua penghuni rumah yang luka diduga tidak sadar dan menyakiti diri sendiri. Keduanya tengah dirawat di rumah sakit," tutur Ali yang dihubungi, kemarin.
Warga sekitar rumah terduga pengikut aliran sesat mengaku resah dengan keberadaan mereka. Malah warga mengancam akan mengusir penghuni rumah jika kembali mendiami rumah semi permanen di tengah kota Watampone tersebut. (Desas/Tribunnews)