Heboh skandal video porno sepertinya tidak pernah sepi, mulai pelakunya kalangan artis, pelajar, mahasiswa hingga yang belakangan ini adalah oknum guru, rupanya kemajuan teknologi multimedia yang pesat punya dampak negatif juga salah satunya kasus video porno.
Kepolisian Sektor (Polsek) Panggul, Trenggalek, Jawa Timur menduga salah satu pelaku video mesum PNS Kota Panggul, yang beredar luas di kalangan pengguna ponsel dalam sepekan terakhir, adalah oknum guru setempat. Kapolsek Panggul, AKP Gatot S, Senin (6/9), mengatakan kesimpulan awal mengacu pada hasil identifikasi pakaian seragam yang digunakan pelaku wanita berusia 40-an tahun dalam video berdurasi 12,58 menit tersebut.
“Kalau pakaiannya begitu biasanya guru. Tapi guru mana kami belum dapat memastikan. Banyak sekali guru di Panggul, sulit memastikannya,” katanya. Upaya berkoordinasi dengan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Panggul telah mereka lakukan, tapi hasilnya masih nihil. Menurut Gatot, staf maupun pimpinan di UPT Diknas Panggul mengaku tak mengenal ciri-ciri pelaku yang ada dalam video mesum.
“Mungkin (pelaku) dari luar Panggul. Kami akan coba koordinasi dengan PGRI atau dinas pendidikan untuk menelusuri ini,” katanya.
Pelaku pria, lanjut Gatot, disebut-sebut berdomisili di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan. Namun pihaknya tetap belum bisa memastikan kebenaran dari informasi tersebut. “Kemungkinan pelakunya sama-sama oknum guru. Tapi semuanya perlu pembuktian. Mudah-mudahan saja bisa kami ungkap,” katanya.
Pelaku pria, lanjut Gatot, disebut-sebut berdomisili di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan. Namun pihaknya tetap belum bisa memastikan kebenaran dari informasi tersebut. “Kemungkinan pelakunya sama-sama oknum guru. Tapi semuanya perlu pembuktian. Mudah-mudahan saja bisa kami ungkap,” katanya.
Berbeda dengan pelaku rekaman vedio mesum Pantai Pelang, dia menilai berdasar hasil gelar perkara yang mereka lakukan di Polsek Panggul memastikan bahwa pasangan pelaku mesum tersebut bukanlah warga Kecamatan Panggul. Kesimpulan ini mereka tarik setelah unit reskrim setempat berkoordinasi dengan seluruh kades di Kecamatan Panggul untuk bersama-sama mengidentifikasi pelaku video mesum berdurasi 5,38 menit tersebut.
“Sudah kami koordinasikan tapi hasilnya juga nihil,” katanya. Dia menduga kedua pelaku yang masih berusia sekitar 17-an tahun tersebut merupakan wisatawan dari luar wilayah Kecamatan Panggul yang sedang berlibur di kawasan pantai.
Rupanya kemajuan teknologi multimedia dan internet belum semuanya memanfaatkan untuk menambah sisi positif, tapi juga menjadikan dampak kurang bagus, sekarang yang penting adalah bagaimana kita lebih bisa memfilter ekses-ekses negatif dari hal-hal tadi agar tidak berpengaruh dan merugikan kita semua terutama generasi muda penerus bangsa.
[Wartakota]