Cewek ABG Dipaksa Menari Telanjang

MEDAN, METRO: Bunga, bukan nama sebenarnya, harus menahan pil pahit karena salah memilih teman. Cewek Anak Baru Gede (ABG) berusia 15 tahun ini dipaksa Maya (19) menanggalkan pakaiannya dan menari telanjang di depan para pria. Karena menolak, perlakuan kasar seperti tendangan, bahkan kemaluannya dikorek pakai besi penjepit es.
Berhenti dari sekolah menengah pertama (SMP) karena ketiadaan biaya membuat Bunga berusaha membantu ekonomi keluarganya. Namun saat pencarian itu, cewek yang menetap di Jalan Tempuling, GG. Sado, Kel. Sidorejo, Kec. Medan Tembung itu bertemu Maya di warkop Sudirman (lokasi jajanan malam).
Pertemuan setahun lalu, membuat keduanya akrab. Kesulitan ekonomi yang dikisahkan Bunga, malah menimbulkan niat tak baik Maya. Maya pun menawarkan pekerjaan. Mendengar tawaran itu, tanpa pikir panjang Bunga langsung mengamini tawaran Maya. “Aku nggak tahu apa pekerjaan yang mau dikasinya, karena aku butuh kerjaan aku mau saja,” ujar ABG berparas cantik ini yang ditemui POSMETRO MEDAN (GRUP POSMETRO BATAM) di kediamannya, Kamis (5/8).
Setelah menyetujui tawaran Maya, warga Jalan Sei Rokan, Kec. Medan Baru itu, Bunga diminta ikut. Rabu (4/8) sekira pukul 23.00 WIB, Maya mengajak Bunga keluar menuju lokasi hiburan malam yang terletak di Kawasan Jalan Puteri Hijau. Karena memang sudah direncanakan, Maya langsung membawa Bunga ke KTV bernomor 12. Saat masuk, di dalamnya sudah ada tiga orang pria menunggu.
Bunga dan Maya langsung duduk manis di sofa empuk, tepat di samping tiga orang pria berkulit putih itu, setelah sebelumnya memperkenalkan diri. Setelah cerita panjang lebar, tiba-tiba Maya meminta Bunga  menari sembari menanggalkan seluruh pakaiannya. Mendengar permintaan itu, kontan Bunga menolak. “Ah, ada-ada aja kakak ini, aku nggak mau,” tolak Bunga dengan rasa heran.
Mendengar penolakan Bunga, Maya bukan diam, tapi malah semakin bersikeras memaksa Bunga menari telanjang di hadapan para pria yang tak dikenalnya. Meski dipaksa, Bunga mengaku tetap menolak. “Udah lah kak, aku pulang aja,” tukasnya.
Penolakan Bunga membuat Maya marah. “Cepatlah, kau jangan buat malu aku. Kalau tahu kayak gini, aku nggak mau bawa kau tadi,” bentak Maya sembari melempar tas ke wajah Bunga. Melihat Bunga tak kunjung mau melepaskan pakaiannya, Maya berdiri dan menampar wajah Bunga. Tak hanya itu, kali ini Maya semakin beringas, Maya membuka paksa pakaian yang dikenakan Bunga. Pertama, Maya melepas baju Bunga sembari melepas bra yang dikenakan anak kelima dari enam bersaudara ini. Merasa dilecehkan, Bunga menangis sembari meminta Maya untuk tidak melanjutkan aksinya. Tangisan Bunga semakin membuat Maya ganas dengan membuka jeans yang dikenakan Bunga. Tak hanya jeans, celana dalam yang dikenakan Bunga dibuka paksa. Ketika itu, tak ada sehelai Benang pun menutupi tubuh mulus Bunga. ABG yang mengenakan rambut sambung itu menangis sejadinya sembari menarik pakaiannya untuk dikenakan kembali. Namun, Maya menarik pakaiannya.
Penderitaan malam itu tak lantas berakhir. Maya malah memaksa Bunga untuk naik ke atas pengeras suara (loudspeaker) untuk menari. Bunga pun menolak, tapi Maya terus memaksa dan meminta Bunga untuk meliuk-liukkan tubuhnya. Tapi, tetap saja Bunga tak mau sembari berdiri menutupi kemaluannya di atas pengeras suara itu.
Sadisnya lagi, Maya mengambil alat untuk penjepit es kristal yang terletak di meja minuman dan mengorek kemaluan Bunga pakai besi bergerigi itu. Bunga pun langsung duduk di atas pengeras suara itu sembari terus menangis. “Aku langsung duduk biar nggak bisa dikoreknya lagi,” jelas Bunga.
Setelah musik house yang tadinya untuk mengiringi tarian Bunga berhenti, akhirnya Maya memberikan pakaian Bunga. ABG berwajah manis itu pun langsung mengenakan pakaiannya. Tak hanya itu, Maya juga menendang kaki kiri Bunga hingga memar. “Kurasa kena tumit sepatunya,” ujar Bunga sembari menunjukkan kakinya yang memar akibat tendangan Maya. Usai mengenakan pakaian, Bunga diajak Maya pulang. Keduanya pun masuk ke dalam lift untuk turun ke lantai dasar, di dalam lift Maya terus marah-marah kepada Bunga. Sampai di luar, keduanya langsung menghentikan taxi dan langsung menuju rumah kos Maya.

Tak Diterima Polisi
Maya kembali meminta Bunga untuk ikut menuju diskotik di kawasan Jalan Thamrin. Dengan menumpang taksi, keduanya langsung bergerak menuju diskotik dimaksud. Di tengah perjalanan, Maya meminta supir taksi menuju Diskotik Super. “Waktu keluar dari taksi aku langsung lari bang,” ujarnya.
Tak lama berlari, bekas siswi SMP Negeri 27 itu bertemu seorang pria beserta pasangannya. Setelah memintai keterangan dari Bunga, pria itu membawa Bunga mencari Maya. Karena tak berhasil bertemu Maya, sekira pukul 08.00 WIB keesokan harinya, pria itu menemani Bunga untuk melaporkan peristiwa itu ke Mapoltabes MS.
Namun, pengaduan Bunga ditolak. Petugas Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Poltabes beralasan harus terlebih dahulu membawa kartu keluarga, akta lahir dan didampingi orang tua.(jpnn)
www.posmetrobatam.com