WARTA KOTA
Muryani tersangka pemutiasi Karyadi
JAKARTA - Sebelum dicocok polisi untuk ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus mutilasi Karyadi (53), Muryani yang juga istri Karyadi masih meladeni pertanyaan wartawan. Kepada wartawan, Muryani mengaku suaminya pamit pergi berbisnis ke Cianjur.
Saat ditemui beberapa wartawan termasuk Tribunnews.com pada Senin (18/10/2010) malam, awalnya Muryani mengaku muak diwawancara wartawan. Kendati demikian, perempuan berusia 53 tahun ini akhirnya mau buka mulut ketika ditemui di rumah kontrakannya, di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Muryani mengatakan bahwa suaminya yang berprofesi sebagai Banpol di Pasar Induk, Kramat Jati tersebut pamit ke Cianjur. Jika bisnis di Cianjur gagal, suaminya akan melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah.
Saat ditanya apakah sudah melihat foto-foto potongan jenazah suaminya, Muryani mengaku dirinya adalah penakut. Bahkan, bisa pingsan bila melihat potongan-potongan tubuh orang yang awalnya diduga suaminya tersebut.
"Jangankan ngelihat foto (potongan tubuh suaminya), megang cucu saya yang baru lahir saja saya tidak tega" ujarnya dengan nada tertekan dan terlihat gelisah.
Namun pada kenyataannya, siang ini Polisi menggeledah rumahnya di Jl. Anggrek, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Polisi menemukan sejumlah bercak darah di beberapa bagian rumahnya.
Taklama setelah diwawancara Tribunnews.com, Muryani mendadak dibawa petugas kepolisian Polres Jakarta Timur untuk diperiksa. Dan hasilnya, Polri menyatakan Muryani adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap suaminya sendiri.
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Timur, Nicholas A Lilipaly yang ditemui usai mendatangi TKP di rumah Muryani, Selasa (19/10/2010) mengatakan, pembunuhan tersebut diduga karena Muryani cemburu. Untuk memastikan, pihaknya kini masih menunggu hasil tes DNA antara sepuluh potongan tubuh yang ditemukan dengan tiga putra Karyadi.
Saat ditemui beberapa wartawan termasuk Tribunnews.com pada Senin (18/10/2010) malam, awalnya Muryani mengaku muak diwawancara wartawan. Kendati demikian, perempuan berusia 53 tahun ini akhirnya mau buka mulut ketika ditemui di rumah kontrakannya, di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Muryani mengatakan bahwa suaminya yang berprofesi sebagai Banpol di Pasar Induk, Kramat Jati tersebut pamit ke Cianjur. Jika bisnis di Cianjur gagal, suaminya akan melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah.
Saat ditanya apakah sudah melihat foto-foto potongan jenazah suaminya, Muryani mengaku dirinya adalah penakut. Bahkan, bisa pingsan bila melihat potongan-potongan tubuh orang yang awalnya diduga suaminya tersebut.
"Jangankan ngelihat foto (potongan tubuh suaminya), megang cucu saya yang baru lahir saja saya tidak tega" ujarnya dengan nada tertekan dan terlihat gelisah.
Namun pada kenyataannya, siang ini Polisi menggeledah rumahnya di Jl. Anggrek, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Polisi menemukan sejumlah bercak darah di beberapa bagian rumahnya.
Taklama setelah diwawancara Tribunnews.com, Muryani mendadak dibawa petugas kepolisian Polres Jakarta Timur untuk diperiksa. Dan hasilnya, Polri menyatakan Muryani adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap suaminya sendiri.
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Timur, Nicholas A Lilipaly yang ditemui usai mendatangi TKP di rumah Muryani, Selasa (19/10/2010) mengatakan, pembunuhan tersebut diduga karena Muryani cemburu. Untuk memastikan, pihaknya kini masih menunggu hasil tes DNA antara sepuluh potongan tubuh yang ditemukan dengan tiga putra Karyadi.
TRIBUNNEWS.COM
tags : mutilasi, kasus mutilasi di indonesia, mutilasi suami, istri memutilasi suaminya, Indonesia mutilasi
