.

.

Dibunuh, Lagi ‘Nge-seks’ Sebut Pria Lain

 
Seorang ibu dua anak dibunuh kekasihnya yang marah gara-gara dia secara tak sengaja meneriakkan nama lelaki lain saat mereka berhubungan seks.
Joanne Kitchen (41 tahun), nama perempuan malang itu, sedang bercinta dengan Gary Higgs (44 tahun) di kamar tidur mereka ketika Joanne tiba-tiba berteriak, “Chris, lebih keras.” Higgs, saat mendengar nama itu bak disambar petir, ia menjadi sangat marah, menghambur turun ke dapur, mengambil sebuah pisau, lalu kembali ke kamar dan menusuk Joanne sekali di bagian punggung dan sekali di dada. Setelah Joanne terbaring sekarat akibat luka-lukanya, Higgs mencekiknya hingga tewas dengan kabel listrik.
Kepada polisi yang menangkapnya, Higgs mengaku, “Saya tidak tahu persis apa yang saya pikirkan (saat itu). Saya mengambil pisau itu dan membawanya naik ke kamar tidur. Saya tidak ingat apakah saya ingin menyakiti Jo saat itu. Yang pasti saya hanya sangat marah. Dia terluka parah. Saya ingin mengakhiri penderitaannya. Saya ambil kabel listrik dari jam alarm di samping tempat tidur dan mencekiknya hinga meninggal. Saya benar-benar sangat menyesal atas apa yang telah saya lakukan.”
Telegraph, Rabu (8/9/2010), melaporkan, Higgs dihukum penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan tersebut. Dia harus menjalani hukuman minimal 15 tahun sebelum dia akan dipertimbangkan untuk dibebaskan.
Hakim Andrew Gilbart, yang menghukum dia, mengatakan, “Seperti yang terjadi dalam semua hubungan, ada ketegangan dan kecemasan, termasuk soal uang. Ketegangan-ketegangan itu dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan kecemburuan seksual. Tampaknya Anda sudah dibutakan oleh pandangan Anda sendiri bahwa dia masih bisa tertarik secara seksual bagi orang lain dan masih mudah untuk melakukan affair dengan orang lain seperti dulu dengan Anda. Tidak ada bukti apa pun, tetapi jikapun ada, hal itu tidak dapat membenarkan apa yang Anda lakukan. Dalam penilaian saya, ini adalah kasus di mana seorang pria yang posesif secara tidak masuk akal membunuh kekasihnya dalam suatu kemarahan.”
Pengadilan Manchester diberitahu bahwa pasangan itu bertemu tahun 2009 lewat sebuah komunitas games di Facebook. Keduanya sudah menjalin hubungan jangka panjang, tetapi tidak menikah dan tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan dua kamar tidur di Dumers Lane, Radcliffe, dekat Bury, Greater Manchester, Inggris.
Jaksa penuntut umum Paul Reid mengatakan, pasangan itu mempunyai masalah finansial dengan hanya Joanne yang bekerja sebagai petugas keamanan di Kolose Katolik Holy Cross di Bury. Meski Higgs mendapat harta warisan senilai 5.000 poundsterling dari ibunya, ia gagal mendapatkan pekerjaan dan pasangan itu terlihat bertengkar di luar gerbang sekolah.
Pembunuhan itu terjadi pada 13 April tahun ini, pagi hari setelah Joanne diantar ke rumah sepulang kerja oleh putrinya, Rebecca (20), yang punya pacar bernama Christopher James. Pagi sebelum pembunuhan itu, seorang perempuan yang sedang menunggu bus mendengar suara jeritan perempuan dari rumah pasangan tersebut dan orang lain melihat Higgs berdiri telanjang dada di jendela.
Bel dibunyikan ketika Joanne tidak muncul untuk bekerja, sedangkan Rebecca dan kakaknya, Belinda (22 tahun), gagal menghubungi ibu mereka melalui telepon atau pesan teks. Pemilik rumah akhirnya mengizinkan kedua wanita muda itu masuk dan ia menemukan mayat Joanne di lantai atas ditutupi selimut.
Belakangan, Higgs mengatakan kepada polisi bahwa dia dan Joanne berhubungan baik, dan tragedi itu terjadi ketika mereka bangun dari tidur.
Namun, Reid mengatakan pada sidang pengadilan bahwa dalam sebuah pernyataan kepada polisi, “Dia (Higgs) memaparkan apa yang dia katakan telah terjadi. Mereka sedang berhubungan seks dan dalam hubungan itu Joanne menyebut nama ‘Chris, lebih keras’. Dia mengatakan, hal itu membuatnya terganggu, dan ia menjadi marah. Dia turun ke lantai bawah untuk membuat secangkir kopi dan kembali ke atas untuk mempertanyakan hal itu.”
“Joanne mengatakan bahwa dia menyebut nama itu mungkin karena Chris berada di sana sehari sebelumnya.”
Higgs mengatakan, Joanne memberi tahu dia bahwa Joanne menyebut nama “Chris” karena Christopher James dan Rebecca telah memberinya tumpangan pada malam sebelumnya dan menyebut namanya merupakan kesalahan yang tak disengaja.
Higgs berjanji untuk memeriksa apakah Joanne punya teman bernama Chris di Facebook, tetapi sebelum ia melakukannya, ia meraih pisau dapur, langsung naik tangga lagi dan menemukan Joanne berbaring di tempat tidur menghadap dinding. Reid menambahkan, “Dia menjelaskan, hal itu membuatnya semakin marah.”
Pembela Higgs, Nigel Lickley, mengatakan, “Dia telah meminta saya untuk menyampaikan kepada kedua putri Nyonya Kitchen dan keluarganya bahwa dia telah menghilangkan nyawa ibu mereka. Itu adalah sebuah beban yang ia harus pikul selama sisa hidupnya.” (Kompas)