Putri Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangli Dewa Gede Suparta, Dewa Ayu Diah Cahyani, ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di kamar kosnya. Namun, polisi belum bisa memastikan apakah ada indikasi pemerkosaan dalam peristiwa tersebut.
“Belum ada dugaan mengarah ke sana karena masih menunggu otopsi,” kata Kapolsek Denpasar Selatan Leo Pasaribu kepada detikcom, Rabu (8/9).
Leo juga belum mau membeberkan apakah sudah ditemukan bukti yang mengarah ke pemerkosaan di tempat kejadian perkara. Pihaknya akan menunggu proses otopsi yang saat ini masih dibahas oleh keluarga. “Sekarang masih negosiasi, ada sebagian keluarga yang menolak otopsi,” ujarnya. Ayu ditemukan tewas tanpa busana di kamar kos dalam keadaan telanjang, Jl Tukad Gerinding, Denpasar, pukul 17.45 wita, Selasa (7/9). Mahasiswi tingkat awal di STIKES tersebut ditemukan tewas pertama kali oleh pamannya Dewa Anom Sayuga.
Pelaku pembunuhan masuk ke dalam kamar kos korban dengan cara masuk dengan cara menjebol plafon kamar. Setelah membunuh korban, pelaku kabur dengan menutup tubuh korban dengan selimut. Pelaku lalu mengunci kamar korban.
Polisi hingga saat ini masih mendalami apakah motif pembunuhan tersebut murni perampokan atau berlatar belakang konflik keluarga.
Pembunuhan Mahasiswi Bali Diduga Bermotif Masalah Keluarga
Pembunuhan mahasiswi STIKES Bali Dewa Ayu Diah Cahyani (18) diselimuti misteri. Ada dua dugaan motif pembunuhan, yaitu perampokan atau aksi balas dendam masalah keluarga. “Motifnya ada dua, yaitu perampokan dan masalah keluarga,” kata Kapolsek.
Korban ditemukan tewas di kamar kos dalam keadaan telanjang, Jl Tukad Gerinding, Denpasar, pukul 17.45 wita, Selasa (7/9). Korban ditemukan tewas pertama kali oleh pamannya Dewa Anom Sayuga. Leo mengatakan pembunuhan bisa saja bermofit perampokan karena ada barang milik korban yang hilang, yaitu handphone, laptop dan sepeda motor. “Bisa aja diawali perampokan terus terjadi pembunuhan,” katanya.
Pelaku pembunuhan masuk ke dalam kamar kos korban dengan cara masuk dengan cara menjebol plafon kamar. Setelah membunuh korban, pelaku kabur dengan menutup tubuh korban dengan selimut. Pelaku pun mengunci kamar korban.
Namun, yang mengejutkan adalah motif kedua. Leo menduga motif pembunuhan yang menggegerkan masyarakat Denpasar ini adalah masalah keluarga. Namun, polisi enggan merinci alasan dibalik motif tersebut. “Motif kedua karena masalah keluarga. Tapi ini masih rahasia,” kata Leo. Leo meminta keluarga dan masyarakat bersabar menanti pengungkapan kasus ini. “Semua masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.
Sebelum Dibunuh, Ayu Sempat Berteriak Histeris
Nasib tragis dialami mahasiswi STIKES Bali Dewa Ayu Diah Cahyani (18) yang tewas dibunuh di kamar kos dalam keadaan telanjang. Pada pagi hari, pukul 05.30 wita dari dalam kamarnya terdengar teriakan histeris namun tak ada yang berani menolong korban.
Korban ditemukan tewas oleh pamannya Dewa Anom Sayoga dalam keadaan telanjang di kamar kos.
Pelaku pembunuhan beraksi sangat rapi. Pasalnya, aksi pelaku tak diketahui penghuni kos. Bahkan, kematian korban pun tak diketahui oleh teman-teman satu kos. Di rumah ini terdapat 22 kamar yang dihuni oleh para mahasiswi. Seorang saksi, yang juga teman korban Ayu Esti mengaku mendengar suara teriakan dari dalam kamar korban pada dini hari. Namun, mereka tak berani ke luar kamar untuk memeriksa asal teriakan tersebut.
“Saya mendengar teriakan pagi hari tetapi tak berani keluar karena pagi hari hujan deras,” kata Esti berurai air mata. Kematian korban pun tak diketahui oleh teman kuliahnya. Pasalnya, sore hari sebelumnya, korban sempat keluar rumah bersama. Namun, pada pagi hari, temannya itu tak dapat menghubungi korban bahkan SMS-nya pun tak mendapatkan balasan.
Kapolsek Denpasar Selatan AKP Leo Pasaribu menduga pelaku pembunuhan masuk ke kamar kos korban dengan cara membobol plafon kamar. “Semua masih proses penyelidikan,” kata Leo. (detikcom/s)
“Belum ada dugaan mengarah ke sana karena masih menunggu otopsi,” kata Kapolsek Denpasar Selatan Leo Pasaribu kepada detikcom, Rabu (8/9).
Leo juga belum mau membeberkan apakah sudah ditemukan bukti yang mengarah ke pemerkosaan di tempat kejadian perkara. Pihaknya akan menunggu proses otopsi yang saat ini masih dibahas oleh keluarga. “Sekarang masih negosiasi, ada sebagian keluarga yang menolak otopsi,” ujarnya. Ayu ditemukan tewas tanpa busana di kamar kos dalam keadaan telanjang, Jl Tukad Gerinding, Denpasar, pukul 17.45 wita, Selasa (7/9). Mahasiswi tingkat awal di STIKES tersebut ditemukan tewas pertama kali oleh pamannya Dewa Anom Sayuga.
Pelaku pembunuhan masuk ke dalam kamar kos korban dengan cara masuk dengan cara menjebol plafon kamar. Setelah membunuh korban, pelaku kabur dengan menutup tubuh korban dengan selimut. Pelaku lalu mengunci kamar korban.
Polisi hingga saat ini masih mendalami apakah motif pembunuhan tersebut murni perampokan atau berlatar belakang konflik keluarga.
Pembunuhan Mahasiswi Bali Diduga Bermotif Masalah Keluarga
Pembunuhan mahasiswi STIKES Bali Dewa Ayu Diah Cahyani (18) diselimuti misteri. Ada dua dugaan motif pembunuhan, yaitu perampokan atau aksi balas dendam masalah keluarga. “Motifnya ada dua, yaitu perampokan dan masalah keluarga,” kata Kapolsek.
Korban ditemukan tewas di kamar kos dalam keadaan telanjang, Jl Tukad Gerinding, Denpasar, pukul 17.45 wita, Selasa (7/9). Korban ditemukan tewas pertama kali oleh pamannya Dewa Anom Sayuga. Leo mengatakan pembunuhan bisa saja bermofit perampokan karena ada barang milik korban yang hilang, yaitu handphone, laptop dan sepeda motor. “Bisa aja diawali perampokan terus terjadi pembunuhan,” katanya.
Pelaku pembunuhan masuk ke dalam kamar kos korban dengan cara masuk dengan cara menjebol plafon kamar. Setelah membunuh korban, pelaku kabur dengan menutup tubuh korban dengan selimut. Pelaku pun mengunci kamar korban.
Namun, yang mengejutkan adalah motif kedua. Leo menduga motif pembunuhan yang menggegerkan masyarakat Denpasar ini adalah masalah keluarga. Namun, polisi enggan merinci alasan dibalik motif tersebut. “Motif kedua karena masalah keluarga. Tapi ini masih rahasia,” kata Leo. Leo meminta keluarga dan masyarakat bersabar menanti pengungkapan kasus ini. “Semua masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.
Sebelum Dibunuh, Ayu Sempat Berteriak Histeris
Nasib tragis dialami mahasiswi STIKES Bali Dewa Ayu Diah Cahyani (18) yang tewas dibunuh di kamar kos dalam keadaan telanjang. Pada pagi hari, pukul 05.30 wita dari dalam kamarnya terdengar teriakan histeris namun tak ada yang berani menolong korban.
Korban ditemukan tewas oleh pamannya Dewa Anom Sayoga dalam keadaan telanjang di kamar kos.
Pelaku pembunuhan beraksi sangat rapi. Pasalnya, aksi pelaku tak diketahui penghuni kos. Bahkan, kematian korban pun tak diketahui oleh teman-teman satu kos. Di rumah ini terdapat 22 kamar yang dihuni oleh para mahasiswi. Seorang saksi, yang juga teman korban Ayu Esti mengaku mendengar suara teriakan dari dalam kamar korban pada dini hari. Namun, mereka tak berani ke luar kamar untuk memeriksa asal teriakan tersebut.
“Saya mendengar teriakan pagi hari tetapi tak berani keluar karena pagi hari hujan deras,” kata Esti berurai air mata. Kematian korban pun tak diketahui oleh teman kuliahnya. Pasalnya, sore hari sebelumnya, korban sempat keluar rumah bersama. Namun, pada pagi hari, temannya itu tak dapat menghubungi korban bahkan SMS-nya pun tak mendapatkan balasan.
Kapolsek Denpasar Selatan AKP Leo Pasaribu menduga pelaku pembunuhan masuk ke kamar kos korban dengan cara membobol plafon kamar. “Semua masih proses penyelidikan,” kata Leo. (detikcom/s)